HAHHAHAHA ... sebuah cerita ini bener" bisa dipakai buat merenungkan hidup kita dalam mendidik seseorang tanpa harus memakai kekerasan ... Tanpa memakai kekerasan pun, kekuatan untuk mengajarkan seseorang untuk berbuat menjadi lebih baik akan bisa direalisasikan ... tapi ... apakah bisa benar" dibuktikan ???? Ini semua terserah anada ... :)
======================================================
"Kekuatan Tanpa Kekerasan "
Berikut ini adalah cerita masa muda Dr. Arun Gandhi
(cucu dari Mahatma Gandhi)
Waktu itu Arun masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orang
tua disebuah lembaga yang didirikan oleh kakeknya yaitu Mahatma
Gandhi, di tengah-tengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban,Afrika selatan.
Mereka tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga.
Tidak heran bila Arun dan dua saudara perempuannya sangat
senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi
teman atau menonton bioskop.
Suatu hari ayah Arun meminta Arun untuk mengantarkan ayahnya
ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh.
Dan Arun sangat gembira dengan kesempatan ini.
Tahu bahwa Arun akan pergi ke kota, ibunya memberikan daftar
belanjaan untuk keperluan sehari-hari. Selain itu, ayahnya juga
minta untuk mengerjakan pekerjaan yang lama tertunda, seperti
memperbaiki mobil di bengkel.
Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata, "Ayah tunggu
kau disini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama2".
Segera Arun menyelesaikan pekerjaan yang diberikan ayahnya.
Kemudian, Arun pergi ke bioskop, dan dia benar-benar terpikat
dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu.
Begitu melihat jam menunjukkan pukul 17:30, langsung Arun
berlari menuju bengkel mobil dan terburu-buru menjemput
ayahnya yang sudah menunggunya sedari tadi.
Saat itu sudah hampir pukul 18:00.
Dengan gelisah ayahnya menanyakan Arun "Kenapa kau terlambat?".
Arun sangat malu untuk mengakui bahwa dia menonton film John
Wayne sehingga dia menjawab "Tadi, mobilnya belum siap
sehingga saya harus menunggu".
Padahal ternyata tanpa sepengetahuan Arun, ayahnya telah
menelepon bengkel mobil itu.
Dan kini ayahnya tahu kalau Arun berbohong.
Lalu Ayahnya berkata, "Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan
kau sehingga kau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan
kebenaran kepada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini,
ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang 18 mil
dan memikirkannya baik-baik.".
Lalu, Ayahnya dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya
mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap,
sedangkan jalanan sama sekali tidak rata. Arun tidak bisa
meninggalkan ayahnya, maka selama lima setengah jam, Arun
mengendarai mobil pelan-pelan dibelakang beliau, melihat
penderitaan yang dialami oleh ayahnya hanya karena kebodohan
bodoh yang Arun lakukan.
Sejak itu Arun tidak pernah akan berbohong lagi.
Pernyataan Arun:
"Sering kali saya berpikir mengenai episode ini dan merasa heran.
Seandainya Ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum
anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapatkan sebuah
pelajaran mengenai tanpa kekerasan? Saya kira tidak.
Saya akan menderita atas hukuman itu dan melakukan hal yang
sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan
yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru
saja terjadi kemarin.
Itulah KEKUATAN TANPA KEKERASAN."
Sumber : Anonymous
No comments:
Post a Comment