Dua org malaikat berkunjung ke sebuah rmh keluarga kaya.
Keluarga itu sgt kasar
dan tdk mengijinkan kedua malaikat itu tdr didlm ruang tamunya.
Malaikat itu ditempatkan di kamar kecil yg ada di basement.
Ketika malaikat hendak tidur,
malaikat tua melihat bhw ada dinding basement yg retak,
lalu mereka memperbaikinya.
Malam berikutnya,
kedua malaikat itu beristirahat
di rmh keluarga petani miskin tp sangat ramah.
Dan petani itu mempersilahkan kedua malaikat itu
untuk tidur dikamarnya.
Keesokan harinya malaikat menemukan petani itu dan istrinya
menangis sedih karena sapinya terbaring mati.
Malaikat yg lbh muda geram dan bertanya pd malaikat yg lbh tua,
"mengapa kau membiarkan hal ini terjadi?
Keluarga yg kaya itu memiliki segalanya
dan engkau membantu menambalkan dindingnya,
sedangkan keluarga petani yg miskin ini
mengapa kau biarkan sapinya mati?".
Malaikat yg tua berkata,
"Sesuatu tdk selalu kelihatan sebagaimana adanya.
Ketika kita bermalam di sana
aku melihat emas tersimpan di lubang dinding itu,
krn org kaya tsb tamak maka aku menutup lubang dindingnya
agar ia tdk menemukan emas itu.
Td malam ktk kita tdr di kamar petani miskin itu,
malaikat maut dtg mau mengambil nyawa istrinya
maka aku memberikan nyawa sapinya shg istrinnya tdk meninggal.
Sesuatu tdk selalu kelihatan sebagaimana adanya".
Kadang2 itulah yg kita rasakan
ketika kita berpikir bhw sesuatu tdk seharusnya terjadi.
Semua hal yg terjadi adalah demi kebaikan kita.
Kita mgkn tdk menyadari hal itu sampai waktunya tiba.
Thursday, February 4, 2010
Sampai waktunya Tiba
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
bagus juga pak?syair naya kaykna pengalaman pribadi ye?ok deh lam kenal ye....
Post a Comment