Tuesday, March 17, 2009

Nasihat untuk Pria Lajang

Seringkali kita mendengar pria lebih memilih untuk melajang lebih lama dengan alasan2 ekonomi. Lebih spesifiknya mungkin ingin punya rumah pribadi dulu, punya mobil dulu, punya gaji sekian juta dulu atau beberapa ratus juta untuk sebuah pesta pernikahan. Karenanya, sebelum mencapai pernikahan, para pria bekerja ekstra keras mengumpulkan uang demi kemapanan.

Ini tidak salah. Sudah selayaknya untuk punya kehidupan yang aman secara finansial saat berumah tangga dan memberikan kenyamanan bagi istri. Tapi, pada saat kemapanan itu sudah dimiliki, ada situasi yang bisa menjebak para pria.

Saat seorang pria sudah begitu kaya, maka semua jenis wanita akan datang kepada dia menawarkan cinta. Tapi akhirnya semua menjadi buram, apakah mereka datang karena cinta, atau mencintai uang kita. Sampai akhirnya sesuatu yang buruk terjadi, hingga kita menyesal kenapa kita bisa menjadi begitu kaya.

Wanita mana yang tidak akan datang bila kamu begitu tampan, cerdas, kaya dan muda? Semua ingin merasakan Jaguar-mu, tidur di atas Tempur Pedic-mu, tinggal di pent house-mu, dan berdampingan dengan pria berjas Kiton. Itu semua gambaran bahwa uang bisa memanipulasi perasaan. Dan parahnya, itu adalah uangmu!

Bila saat ini kamu memiliki mobil dan seorang pacar, kamu tidak akan pernah tahu, apakah wanita ini masih mencintaimu kalau suatu saat kamu hanya naik sepeda motor. Bagaimana kalau kamu tak lagi punya rumah pribadi dan hanya ada tempe di atas meja makan. Tahukah kamu?

Tidak. Karena dia datang pada saat kamu bisa memberikannya kenyamanan2 finansial yang dia idam-idamkan. Cintakah yang kamu punya? Bukan. Kamu hanya memiliki wanita yang mencintai kenyamanan yang bisa kamu sediakan.

Beruntunglah bagi pasangan yang telah menikah dan mereka berdua memulainya dari bawah. Mensyukuri mobil mereka, karena mereka berdua pernah merasakan panas-hujan dengan sepeda motor. Menyenangi spring bed baru mereka, karena mereka berdua pernah tidur bersama di atas sebuah kasur busa kecil. Terharu dengan rumah pribadi mereka, karena dulu mereka pernah tinggal hanya di sebuah kost. Beruntunglah para pria yang memiliki wanita yang begitu mencintai mereka dan mendampingi di saat-saat berjuang menuju kehidupan yang lebih baik

GBU all ...


Thursday, March 12, 2009

Kado Kotak Kosong ...

Menjelang hari raya, seorang ayah membeli beberapa gulung kertas kado.
Putrinya yang masih kecil, masih balita, meminta satu gulung.
"Untuk apa?" tanya sang ayah.
"Untuk kado, mau kasih hadiah." jawab si kecil.
"Jangan dibuang-buang ya." pesan si ayah,
sambil memberikan satu gulungan kecil.

Persis pada hari raya, pagi-pagi si kecil sudah bangun dan membangunkan
ayahnya, "Pa, Pa ada hadiah untuk Papa."

Sang ayah yang masih malas-malasan, matanya pun belum melek, menjawab,
"Sudahlah nanti saja."

Tetapi si kecil pantang menyerah, "Pa, Pa, bangun Pa, sudah siang."

"Ah, kamu gimana sih, pagi-pagi sudah bangunin Papa."

Ia mengenali kertas kado yang pernah ia berikan kepada anaknya.
"Hadiah apa nih?"

"Hadiah hari raya untuk Papa. Buka dong Pa, buka sekarang."

Dan sang ayah pun membuka bingkisan itu.
Ternyata di dalamnya hanya sebuah kotak kosong.

Tidak berisi apa pun juga. "Ah, kamu bisa saja. Bingkisannya koq kosong.
Buang- buang kertas kado Papa. Kan mahal?"

Si kecil menjawab, "Nggak Pa, nggak kosong.
Tadi, Putri masukin begitu buaanyaak ciuman untuk Papa."

Sang ayah terharu, ia mengangkat anaknya.
Dipeluknya, diciumnya.

"Putri, Papa belum pernah menerima hadiah seindah ini.
Papa akan selalu menyimpan boks ini.

Papa akan bawa ke kantor dan sekali-sekali kalau perlu ciuman Putri,
Papa akan mengambil satu. Nanti kalau kosong diisi lagi ya !"

Moral cerita
Kotak kosong yang sesaat sebelumnya dianggap tidak berisi, t
idak memiliki nilai apa pun, tiba-tiba terisi,
tiba-tiba memiliki nilai yang begitu tinggi. Apa yang terjadi ?


Lalu, kendati kotak itu memiliki nilai yang sangat tinggi di mata sang ayah,
di mata orang lain tetap juga tidak memiliki nilai apa pun.
Orang lain akan tetap menganggapnya kotak kosong.


Kosong bagi seseorang bisa dianggap penuh oleh orang lain.
Sebaliknya, penuh bagi seseorang bisa dianggap kosong oleh orang lain.
Kosong dan penuh - dua-duanya merupakan produk dari "pikiran" kita sendiri.

Sebagaimana kita memandangi hidup demikianlah kehidupan kita.
Hidup menjadi berarti, bermakna, karena kita memberikan arti kepadanya,
memberikan makna kepadanya.

Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak memberikan arti,
hidup ini ibarat lembaran kertas yang kosong......

Thursday, March 5, 2009

Perbedaan Persepsi

Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang Istri berpesan DUA hal kepada 2 anak laki-lakinya :
- Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada orang yg berhutang kepadamu.
- Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus.. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.

Pada suatu hari sang Ibu menanyakan hal itu kepada mereka.

Jawab anak yang bungsu:
"Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih".
"Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama.

Jawab anak sulung :
"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut".
"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam.Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup."
"Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama".

MORAL CERITA:
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda.
Jika kita melihat dengan positive attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita...
pilihan ada di tangan anda.

'Berusahalah melakukan hal biasa dengan cara yang luar biasa'

Wednesday, March 4, 2009

Macam-macam arti penyakit hati dan sifat buruk manusia

Macam" arti penyakit hati & Sifat buruk manusia :
1. Iri Hati
Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran agama adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.

2. Dengki
Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.

3. Hasut / Hasud / Provokasi
Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.

4. Fitnah
Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.

5. Buruk Sangka
Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.

6. Khianat / Hianat
Hianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya diser bohong dengan mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.


Iri Muncul dari Membandingkan Kecemburuan, iri hati, dan dengki adalah musuh hidup manusia.
Sikap ini sangat meracuni. Sayang, banyak orang tidak menyadarinya.
Iri hati muncul setiap saat karena kita cenderung membandingkan diri kita dengan orang lain. Pikiran yang seharusnya difokuskan pada diri sendiri justru berpaling ke orang lain, sehingga timbul rasa iri.
Setiap orang sebenarnya memiliki hidupnya sendiri. Setiap orang memiliki proses dan jalannya masing-masing. Karena itu, kita tidak bisa dan bahkan tak adil bila saling membandingkan diri, “Kita akan tersesat karenanya,"

Pada dasarnya, inti dari iri hati adalah keterikatan. Kalau kita masih terikat pada satu hal, dan tidak bersyukur pada apa yang sudah diterima, kita akan cenderung memalingkan wajah ke orang lain. Rumput tetangga akan terlihat lebih hijau daripada rumput halaman sendiri.
Padahal, rumput kita sendiri bisa saja lebih berkualitas.

- Orang yg bisa memahami orang lain adalah orang yg pandai.
- Orang yg bisa memahami dan mengerti diri sendiri adalah orang yg sadar.
- Orang yg bisa mengalahkan orang lain adalah orang kuat / bertenaga.
- Orang yg bisa mengalahkan diri sendiri adalah orang yg benar2 ksatria yg gagah perkasa.
- Orang yg bisa merasa kecukupan dan tahu diri, serta tidak banyak mengharapkan hal2 yg absrut / tidak banyak mengkhayal, adalah orang yg benar2 kaya.
- Orang yg pantang mundur dalam perjuangan hidupnya, adalah orang yg punya semangat dan cita2 yg tinggi.