Monday, June 27, 2011

3 pertanyaan

Seorang pemuda yg lama sekolah di negeri tirai bambu
kembali ke indonesia..

Sampai dirumah ia minta orangtuanya u/ m'cari Guru agama,
Pendeta atau siapapun yg bisa menjawab 3 pertanyaannya..

Akhirnya Orangtua pemuda itu mendapatkan Pendeta..

Pemuda:
" Anda siapa? apakah bisa menjawab pertanyaan2 saya? "
Pendeta: " Saya hanya orang biasa saja.. "
Pemuda:
" Hmm.. Profesor dan banyak org pintar saja
tdk mampu menjawab pertanyaan saya.. "
Pendeta: " Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya "

Pemuda:
" Saya punya 3 pertanyaan
1. Kalau memang Tuhan ada,
tunjukkan wujud Tuhan kpd saya
2. Apakah yg dinamakan Takdir?
3. Kalau setan diciptakan dari api,
knp dimasukan keNeraka yg dibuat dari api,
tentu tdk menyakitkan buat setan
sebab mereka memiliki unsur yg sama!
Apakah Tuhan tdk berpikir sejauh itu? "

'Tiba-tiba Pendeta tersebut
menampar pipi si Pemuda dengan keras'

Pemuda (sambil menahan sakit):
" Kenapa anda marah kpd saya? "
Pendeta: " Saya tdk marah..
Tamparan itu adalah jawaban saya
atas 3 pertanyaan yg anda ajukan kepada saya.. "
Pemuda: " Saya sungguh tdk mengerti "
Pendeta: " Bagaimana rasanya tamparan saya? "
Pemuda: " Tentu saja saya merasakan sakit "
Pendeta: " Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada? "
Pemuda: " Ya "
Pendeta: " Tunjukan pada saya wujud sakit itu! "
Pemuda: " Saya tdk bisa "
Pendeta:
" Itulah jawaban pertanyaan pertama,
kita semua merasakan keberadaan Tuhan
tanpa mampu melihat wujudnya . "

Pendeta:
" Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya? "
Pemuda: " Tdk "
Pendeta:
" Apakah pernah terpikir oleh anda
akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini? "
Pemuda: " Tdk "
Pendeta: "Itulah yg dinamakan Takdir "

Pendeta:
" Terbuat dari apa tangan yg saya gunakan untuk menampar anda? "
Pemuda: " kulit "
Pendeta: " Terbuat dari apa pipi anda? "
Pemuda: " kulit "
Pendeta: " Bagaimana rasanya tamparan saya? "
Pemuda: " sakiit.. "
Pendeta:
" Walaupun Setan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api,
jika Tuhan berkehendak
maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan utk setan... "

Tuesday, June 21, 2011

Hidup Adalah Pilihan

Rajawali merupakan jenis unggas
yang mempunyai umur paling panjang di dunia,

dpt mencapai 70 tahun.

Tp untuk mencapai umur itu
seekor Rajawali harus membuat keputusan besar

pada umurnya yang ke 40.


Saat umur 40 thn, cakarnya mulai menua,
paruhnya menjadi panjang dan
membengkok
hingga hampir menyentuh dada.

Sayapnya menjadi sangat berat
karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,

sehingga menyulitkan saat terbang.

Saat itu, ia hanya mempunyai 2 pilihan:

Menunggu kematian atau
menjalani proses transformasi
yang menyakitkan selama
150 hari.

Saat melakukan transformasi itu,
Ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung
untuk kemudian membuat
sarang di tepi jurang,
berhenti dan tinggal di sana selama proses
berlangsung.

Prosesnya :
Mula2 Ia harus mematukkan paruhnya
pada batu karang sampai paruh tersebut
terlepas dari mulutnya,
dan kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru.

Stlh tumbuh paruhnya, dengan paruh yang baru,
ia harus mencabut satu persatu
cakar-cakarnya.
Ketika cakar yang baru sudah tumbuh,
ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu.
Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.

5 bln kemudian,
bulu2 yang baru sudah tumbuh. Ia mulai dapat terbang kembali.
Dengan bulu, paruh dan cakar baru.

Ia mulai menjalani 30 tahun kehidupan BARUnya
dengan penuh energi!


Pesan moral :

Dalam kehidupan,
kadang kita juga harus melakukan
suatu keputusan yang BESAR
untuk memulai
suatu proses PEMBARUAN.
Berani membuang kebiasaan2 lama yang mengikat,
meskipun itu adalah sesuatu
yang tidak menyenangkan .

Hanya bila kita bersedia melepaskan kelekatan,
membuka diri untuk belajar
hal2 baru,
kita mempunyai kesempatan
untuk mengembangkan kemampuan kita yg terpendam,

mengasah keahlian kita sepenuhnya
dan menatap masa depan dengan penuh
keyakinan!

Tantangan terbesar untuk berubah ada di dalam diri sendiri
dan kitalah sang
penguasa atas diri kita sendiri!

Kita yang menentukan tenggelam atau bangkit menjadi baru ??

Penyesalan seorang Ibu

20 tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki,
wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh.
Sam, suamiku, memberinya nama Eric.

Semakin lama semakin nampak jelas bahwa
anak ini memang agak terbelakang.
Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja
untuk dijadikan budak atau pelayan.
Namun Sam mencegah niat buruk itu.
Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga.

Ditahun kedua setelah Eric dilahirkan
saya pun melahirkan kembali
seorang anak perempuan yang cantik mungil.

Saya menamainya Angelica.
Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam.
Seringkali kami mengajaknya pergike taman hiburan
dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah...

Namun tidak demikian halnya dengan Eric.
Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut.
Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya
dengan dalih penghematan uang keluarga.
Sam selalu menuruti perkataan saya.

Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia.
Eric sudah berumur 4 tahun kala itu.
Keluarga kami menjadi semakin miskin
dengan hutang yang semakin menumpuk.


Akhirnya saya mengambil tindakan

yang akan membuat saya menyesal seumur hidup.
Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica,
Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja.

Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk
setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang.
Setahun.., 2 tahun.., 5 tahun.., 10 tahun.. telah berlalu
sejak kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa.
Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima.
Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois,
dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi
lebih sabar dan penyayang.
Angelica telah berumur 12 tahun
dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan.
Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric
dan tidak ada lagi yang mengingatnya.


Sampai suatu malam...
Malam dimana saya bermimpi tentang seorang anak...
Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali...
Ia melihat ke arah saya.

Sambil tersenyum ia berkata,
"Tante, Tante kenal mama saya?
Saya lindu cekali pada mommy!"


Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi,
namun saya menahannya,
"Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu.
Siapa namamu anak manis?"

"Nama saya Elic, Tante."

"Eric...? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric???"

Saya langsung tersentak dan bangun.
Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya
menerpa diri saya saat itu juga.

Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah
film yang diputar dikepala saya.
Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.
Rasanya seperti mau mati saja saat itu.
Ya, saya harus mati..., mati..., mati...
Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang
akan saya goreskan ke pergelangan tangan,
tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya.
Ya Eric, mommy akan menjemputmu Eric...

Sore itu saya memarkir mobil Civic biru saya disamping sebuah gubuk,
dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping.

"Mary, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku
setelah saya menceritakan hal yang
telah saya lakukan dulu,"
tapi aku akan menceritakannya juga dengan terisak-isak...

Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya.
Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian.
Setelah tangis saya reda,
saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang.

Mata saya menatap lekat pada gubuk
yang terbentang dua meter dari hadapan saya.
Saya mulai teringat betapa gubuk itu
pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric...

Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu.
Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut
dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu...
Gelap sekali... Tidak terlihat sesuatu apapun juga!
Perlahan mata saya mulai terbiasa
dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu.

Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya.
Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah.
Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama...
Mata mulai berkaca-kaca,
saya mengenali potongan kain tersebut sebagai
bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya...

Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan,
sayapun
keluar dari ruangan itu...
Air mata saya mengalir dengan deras.
Saat itu
saya hanya diam saja.
Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil

untuk meninggalkan tempat tersebut.
Namun, saya melihat seseorang di
belakang mobil kami.
Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali.

Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.
Ternyata ia
seorang wanita tua.
Kembali saya tersentak kaget manakala
ia tiba-tiba
menegur saya dengan suaranya yang parau.

"Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!"

Dengan memberanikan diri, sayapun bertanya,
"Ibu, apa ibu kenal dengan
seorang anak
bernama Eric yang dulu tinggal di sini?"


Ia menjawab,
"Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk!!
Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini,
Eric terus menunggu ibunya dan memanggil,
'Mommy..., mommy!'


Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan
dan mengajaknya tinggal Bersama saya.
Walaupun saya orang miskin
dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah,

namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu!
Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini.
Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun
hanya untuk menulis ini untukmu..."

Sayapun membaca tulisan di kertas itu...

"Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi...?
Mommy marah sama Eric, ya?
Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji
kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric.
Bye, Mom..."

Saya menjerit histeris membaca surat itu.
"Bu, tolong katakan.. katakan di mana ia sekarang?
Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!
Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu!
Tolong katakan...!!!"

Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

"Nyonya, semua sudah terlambat (dengan nada lembut).
Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia.
Ia meninggal di belakang gubuk ini.
Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah.
Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini
tanpa ia berani masuk ke dalamnya.
Ia takut apabila Mommy-nya datang,
Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada didalam sana...
Ia hanya berharap dapat
melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini...

Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus
bersikeras menunggu Nyonya di sana.
Nyonya,dosa anda tidak terampuni!"

Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

* Pesan:
Anak adalah harta yg tak ternilai harganya...
Dan penyesalan ituselalu datang terlambat... *

Sunday, June 19, 2011

SURAT WASIAT BADEN POWELL

Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir di usia 83, beliau berpesan kepada seluruh Pandu di dunia...


Pesannya adalah sebagai berikut :


"Pramuka-Pramuka yang kucinta :
Jika kamu pernah melihat sandiwara "Peter Pan", maka kamu akan ingat, mengapa pemimpin bajak laut selalu membuat pesan-pesannya sebelum ia meninggal, karena ia takut, kalau-kalau ia tak akan sempat lagi mengeluarkan isi hatinya, jika saat ia menutup matanya telah tiba.
Demikianlah halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum akan meninggal, namun saat itu akan tiba bagiku juga. Oleh karena itu aku ingin menyampaikan kepadamu sekedar kata perpisahan untuk minta diri …………..
Ingatlah, bahwa ini adalah pesanku yang terakhir bagimu. Oleh karena itu renungkanlah !


Hidupku adalah sangat bahagia dan harapanku mudah-mudahan kamu sekalian masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu seperti aku.
Saya yakin, bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah membuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih anak-anak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup, jika kamu kelak telah dewasa. Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang diciptakan oleh Tuhan di dunia ini supaya kamu dapat menikmatinya !


Lebih baik melihat kebagusan-kebagusan pada suatu hal daripada mencari kejelekan-kejelekannya. Jalan nyata yang menuju kebahagiaan ialah membahagiakan orang lain. Berusahalah agar supaya kamu dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada tatkala kamu tiba di dalamnya. Dan bila giliranmu tiba untuk meninggal, maka kamu akan meninggal dengan puas, karena kamu tak menyia-nyiakan waktumu, akan tetapi kamu telah mempergunakannya dengan sebaik-baiknya. Sedialah untuk hidup dan meninggal dengan bahagia. Masukkanlah paham itu senantiasa dalam janji Pramukamu meskipun kamu sudah bukan kanak-kanak lagi - dan Tuhan akan berkenan mengaruniai pertolongan padamu dalam usahamu.


Temanmu,


( Ditemukan diantara kertas-kertas Baden Powell sepeninggalnya, pada 8 Januari 1941 )

Friday, June 17, 2011

I'm The Son of a Farmer

Bill Gates went to a Restaurant
and Paid $2 TIP

Waiter :
" Yesterday, Your Son Gave a $100 TIP
and You're Giving only $2 ??? "

Bill Gates :
" He's a Son of Billionaire ...
but I'm The Son of a Farmer "

Saturday, June 11, 2011

Ban Bocor

Ada 4 orang mahasiswa satu indekos
yg kebetulan telat ikut ujian semester
karena bangun kesiangan.

Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak
kasih alasan yg sama agar dosen mereka berbaik hati
memberi ujian susulan.

Mahasiswa A:
pak, maaf kami telat ikut ujian semester

mahasiswa B:
iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama
dan ban angkotnya meletus.

Mahasiswa C:
iya kami kasihan sama supirnya.
Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.

mahasiswa D:
oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak
untuk kami mengikuti ujian susulan.

Sang dosen berpikir sejenak dan akhrnya
memperbolehkan mereka ikut ujian susulan

Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan,
tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian
di 4 ruangan yg berbeda.

"Ah, mungkin biar tidak menyontek," pikir para mahasiswa.

Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal.
Dengan ketentuan mereka baru dperbolehkan melihat
dan mengerjakan soal kedua
setelah selesai mengerjakan soal pertama.

soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10.
Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90.
Keringat dingin pun mulai bercucuran.

Di soal kedua tertulis:
"kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus..??"

Thursday, June 2, 2011

Kwang 26th B'day

Kwang 26th B'day @ Atmosphere
[ Kwang, Dai, Sun ... , Jojo, Anna, Hany, Ipeh, Lele ]

Orang Yang Sukses

Di pengunungan ada seorang penebang kayu,
setiap hari dia bekerja keras
akhirnya dia dapat mendirikan sebuah rumah kayu sederhana.

Suatu hari sekembalinya menjual kayu dari kota,
dia melihat rumahnya terbakar.
Tetangga datang membantunya memadamkan api,
tetapi karena kencangnya angin, api tak dapat dipadamkan.
Mereka hanya dapat pasrah dan sedih
melihat api membakar habis rumah penebang kayu.

Ketika api mulai padam,
terlihat penebang kayu membawa sebatang balok kayu
masuk kedalam reruntuhan rumahnya yang habis terbakar,
mengobrak abrik reruntuhan yang terbakar mencari sesuatu,
semua orang yang berada ditempat itu menyangka
dia mencari harta berharga yang tersimpan didalam rumahnya.

Beberapa saat kemudian,
penebang kayu ini dengan gembira berteriak,
“Saya sudah menemukannya! Saya sudah menemukannya!”

Tetangganya semua lari mendekat, melihat apa yang ditemukannya,
mereka semua melihat si penebang kayu
memegang sebuah kampak yang terbakar,
sama sekali bukan harta yang berharga.

Terlihat penebang kayu ini dengan semangat
meletakkan balok ditanah lalu dengan kampaknya membelah balok tersebut,
dengan percaya diri berkata,
“Selama masih ada kampak ini,
saya bisa membangun kembali rumah yang lebih bagus dan lebih kokoh.”

Orang yang sukses bukanlah orang yang tidak pernah terpuruk,
tetapi ketika jatuh terpuruk,
dapat dengan cepat berdiri dan berlari
dengan gigih menuju jalan kesuksesan.

Five Wisdom

(1).
If you're right, then there's no need to get angry.
And if you're wrong then you don't have any right to get angry.

(2).
Patience with family is : love.
Patience with others is : respect.
Patience with self is : confidence.

(3).
Never think hard about past, It brings tears.
Don't think more about future, It brings fears.
Live this moment with a smile, It brings cheers.

(4).
Every test in our life makes us bitter/better.
Every problem comes to make us or break us.
Choice is ours, whether we become victim or victorious.

(5).
Search a beautiful heart, not a beautiful face.
Beautiful things are not always good, but good things are always beautiful.