Tuesday, April 28, 2009

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur
untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.

Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan
mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik
pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang, ""Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.

"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di
jalanan... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??

Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang
akan membiarkan ini semua terjadi."

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak
merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen
pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia
melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang,
berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya),
kotor dan brewok yang tidak dicukur..
Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".

"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada,
tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor
dan brewokan seperti orang yang di luar sana",

si konsumen menambahkan. "Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!",
sanggah si tukang cukur. " Apa yang kamu lihat itu adalah
salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya",
jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.

Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi ... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan
TIDAK MAU MENCARI-NYA.

Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!


Sendal Jepit Sang Raja

Seorang Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan di luar istana, kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, "Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya. "

Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan . Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.

Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja. Ia berkata pada Maharaja, "Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sesungguhnya yang Paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki Paduka saja."

Konon sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kitasebut "Sandal".

Renungan :

Ada pelajaran yang berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita dan diri kita sendiri, dan bukan dengan jalan mengubah dunia itu.

Karena kita seringkali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia dalam pikiran kita terkadang hanyalah suatu bentuk personal. Dunia kita artikan sebagai milik kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada orang lain yang terlibat di sana , sebab seringkali dalam pandangan kita, dunia adalah bayangan diri kita sendiri.

Ya, memang jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit, atau melapisi hati kita dengan kulit pelapis agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?

Friday, April 17, 2009

Candle Light Dinner Berry & Selly, 28 Maret 2009 @ G. H. Universal

::::: Berry & Selly :::::
28 Maret 2009 @ G. H. Universal















Bliss Decoration
.:: Sunjaya :: Monica :: Monique ::.
Sunjaya 0812.14.98.168 / 022-700.90.988
Monica 081.221.221.202
Monique 022-70.23.16.91


Monday, April 6, 2009

9 "s" sebelum pacaran

Sebuah artikel yang mungkin berguna buat temen" yang mu pacaran .. Artikel ini gw ambil dari majalah GFresh ...

Buat kita" yg lagi mikir mau mulai pacaran, ini ada 9"s" yg mesti kita siapin sebelum pacaran. Supaya pas pacaran kita ga kaget lagi.

1. Siap Berbagi
Perbedaan pertama yg bakal kita rasain kalo udah pacaran adalah kita udah ga sendirian lagi. Udah ada orang yang nemenin kita. Artinya kita juga ga bisa egois lagi, semua buat saya. No !!! Kita mesti belajar berbagi sama pacar kita.

2. Siap Sedih
Gak semua hubungan pacaran bakalan berakhir indah, "dan mereka hidup bahagia selamanya ... ". Ada juga pacaran yang ujung-ujungnya mesti putus. Jadi siap-siap ajah kalo itu terjadi. Yang penting kita mesti bisa menerimanya dengan tulus n ga musuhan sama mantan kita.

3. Siap Bertumbuh Bareng
Pacaran itu semestinya buat kita makin jadi lebih baik. Kan ayatnya juga bilang 'Berdua lebih baik dari pada seorang diri' (Pengkhotbah 4:9). Jadi kita mesti perhaiin pertumbuhan rohani kita dan pasangan kita. Jangan sampe hubungan kita sama pacar malah bawa kita jauh dari Tuhan.

4. Siap Ribut
Namanya juga dua kepala disatuin, pasti ajah ada bedanya. Jadi siap-siap menghadapi keributan dalam pacaran. Yang penting kalau sudah ada ribut, harus ada ngalah. Gak ada salahnya kalo kita nanya sama orang yang lebih tua gimana cara nanganin perbedaan dalam pacaran.

5. Siap Memahami Pacar
Cowo ama cewe itu beda. Ditambah lai tiap orang mempunyai perbedaan masing". Jadi siap-siap lah mengerti pasangan kita. Apa yang dia suka, apa yang dia ga suka. Kunci nya cuma satu : mengalah. Jangan maunya kita ajah yang dipenuhi. Tanya juga pasangana kita apa yang dia mau.

6. Siap Jadi Pasangan Ideal
Ada pepatah yag bilang " Jangan cari pasangan yang ideal, tapi jadilah pasangan yang ideal buat pasangan kita". So jangan menuntut pasangan kita jadi seperti apa yang kita mau, tapi jadilah apa yang pasangan kita mau.

7. Siap Mengasihi
Karena kita sekarang sudah ga sendirian lagi, kita juga mesti memperhatikan pasangan kita. Artinya kita mesti siap mengasihi pasangan kita seperti kita sayang sama diri kita sendiri.

8. Siap Komunikasi.
Karena sekarang kita berdua, kita mesti sering-sering ngobrol supaya makin kenal satu sama lain. Masa sieh berdua tapi diem diem an, kan ga lucu. Ngobrolnya juga kalo bisa yang "dalem". maksudnya coba cari obrolan tentang nilai" yang dipegang oleh pasangan kita, apa yang dia suka, apa yang dia ga suka, apa yang dia takutin, dll .....

9. Siap Menerima Apa Adanya
Makin kenal pasangan, kita bakalan melihat kelemahannya. Siap- siap lah untuk menerima kelemahannya itu. Kita juga bukan orang yang sempurna tanpa ada kelemahan, so ngapain kita nuntut orang lain sempurna.

Thursday, April 2, 2009

Budi Wangsa & Eva, 14 Februari 2009 @ Manson Pine

::::: Budi Wangsa & Eva :::::
14 Februari 2009 @ Manson Pine









Bliss Decoration
.:: Sunjaya :: Monica :: Monique ::.
Sunjaya 0812.14.98.168 / 022-700.90.988
Monica 081.221.221.202
Monique 022-70.23.16.91