Sunday, November 28, 2010

Pemabuk

Seorang  tester  pada sebuah pabrik minuman meninggal,
si boss mulai mencari penggantinya
untuk segera mempekerjakannya.

Pada suatu hari datanglah seorang pemabuk
dengan pakaian compang-camping,
terlihat kotor dan dekil datang untuk melamar.

Si boss mencari cara untuk mengusirnya
lalu mengujinya dengan memberinya dengan segelas minuman.

Si “dekil” mencobanya dan berkata
"Ini anggur merah, muscat, sudah berumur tiga tahun,
tumbuh di lereng utara, disimpan dalam dalam kontainer baja."

"Itu benar", kata boss lalu memberinya satu gelas lagi.

"Ini anggur cabernet, merah, delapan tahun,
lereng barat daya, disimpan dalam tong kayu oak."

"Benar." Si bosspun tercengang.

Dia lalu mengedipkan mata pada sekretarisnya
untuk "menyarankan" sesuatu.

Sekretaris kemudian ke belakang sebentar untuk buang air kecil
dan menampungnya dalam gelas
lalu diberikan kepada sang boss untuk melanjutnya test.

Setelah mencicipi isi gelas tsb si “dekil” berkata
"berambut pirang, umur 26 tahun, hamil tiga bulan
dan jika anda tidak memberi saya pekerjaan,
saya akan memberitahu siapa ayahnya.

Kata si Boss : "You get the job"

Thursday, November 18, 2010

Big "Doggy" ....

Rabu, 17 November 2010 @ BIP
[ Herry, Ko Benk, Irwan, Christine, Basri, Hany, Pepen, Elsa, Sun ...  ]


Thx u Guys buat kado nya ... :) Walaupun harus muter" dulu di BIP .... n bnyk yg ngeliatin .. Hahahha ...

Experience is valued more than a degree

In school,
they teach you that there is a right or wrong answer for every problem

while in real life,
there is no such thing as right or wrong answer.

There are only solutions,
which is merely based on trials and errors.

If you continue to search for the right answer before you do anything,
then you're wasting your time because you will never find one.

That's why in real life,
experience is valued more than a degree


Monday, November 15, 2010

Penunggu Bis Berdarah ...

Adi sdg dlm perjlnan ke Jakarta dgn bis mlm.
Di tengah perjlnan, bis berhenti di terminal,
seorg kakek tua naik & mnawarkan buku2 pd pnumpang.

“Bukunya nak? Ada mcm2 nih.
Buku silat, cinta2an, agama, dll”, ujar si kakek.

Adi yg sdg tdk bisa tdr pun tertarik.
“Ada buku horor ga kek?”

“Oh suka cerita horor ya?
Kebetulan sisa satu, Pas lg ceritanya.
Ttg bis yg ditinggali byk arwah pnasaran.
Judulnya ‘PENUNGGU BIS BERDARAH". Serem bgt pokoknya.”

“Boleh jg tuh.brp harganya?”

“Rp150.000, nak”

“Wow, mahal bgt, kek”.

“Ya namanya jg buku Best seller.
Smua yg baca buku ini kbrnya syok loh wkt baca endingnya”,
si kakek promosi ala salesman.

Adi pun mengalah.
Entah knp, pd saat ia serahkan uang tersebut ke kakek,
tiba2 petir menggelegar. Angin mulai bertiup kencang.
Si kakek turun dr bis, namun tiba2 berhenti &
menolehkan wajahnya pelan2 ke Adi.

“Nak”, ujarnya lirih,

“apa pun yg terjadi, harap jgn buka halaman terakhir.
Ingat, apapun yg terjadi.
Kalau tdk nanti kamu akan menyesal dan
saya tdk mau bertanggung jwb.”

Jantung Adi berdegup kencang.

Saking takutnya, ia sampai tdk mampu menganggukkan kepala
hingga si kakek turun dr bis & menghilang ditelan kegelapan.

Pd saat tengah mlm, Adi selesai membaca slrh buku tersebut.
Kecuali halaman terakhir.
Dan memang benar spt yg dikatakan si kakek,
buku itu bnr2 menegangkan & menyeramkan.
Bis melaju kencang, hujan turun deras.
Kilat menyambar bergantian,
terdengar suara guruh menggelegar.

Adi melihat sekeliling & trnyt smua penumpang sdh terlelap.
Bulu kuduknya merinding.

“Baca halaman terakhirnya ga ya?”,pikir Adi bimbang.

Antara pnasaran & rasa takut berbaur jd satu.
Di luar mlm tampak makin gelap.

“Ah sdhlah,sekalian aja. Nanggung!”Dgn tangan gemetar
ia pun membuka halaman terakhir
buku tersebut secara perlahan.Dan akhirnya tampak lembaran kosong dgn sepotong tulisan
di bagian pojok kanan atas.

Sambil menelan ludah,

Adi membaca huruf demi huruf yg tercantum:
PENUNGGU BIS BERDARAH
Terbitan CV. Pustaka BukuHarga Pas: Rp 12.500