Wednesday, September 12, 2007

Bijak Menyikapi Pujian

Orang yg realistis umunya lebih menyukai kritikan dibandingkan pujian. Menurut mereka kritikan bisa menimbulkan kewaspadaan. Sedangkan pujian, salah-salah malah bisa menyesatkan dan membuat terlena. Anggapan ini ada benarnya. Pujian terdengar manis di telinga, namun jika tidak berhati-hati menyikapinya kita malah akan terperosok.

Agar pujian tidak menjerumuskan kita, kita harus pandai membedakan jenis pujian yg datang. Ada 3 macam pujian yaitu : Pujian yg bermakna positif, negatif dan pujian yg tidak bermakna.

Pujian bermakna positif
Pujian yg memang sesuai dengan apa yg kita tampilkan atau terhadap sesuatu yg sudah kita lakukan. Biasanya pujian ini dilakukan oleh orang secara spontan, tulus, dan tidak rekayasa. Jika jenis pujian ini yg datang, reaksi yg bisa kita tampilkan adalah dengan mengucapkan terima kasih dengan tulus. Pujian atas prestasi ini tidak boleh membuat kita terlena. Pujian ini harus diikuti dengan konsistensi dalam meraih prestasi. Bahkan, bisa dijadikan patokan untuk membuat kinerja yg lebih baik.

Pujian bermakna negatif
Pujian yg biasanya kebalikan dengan apa yg kita lakukan. Jangan merasa bangga dengan pujian atas apa yg tidak kita kerjakan. Pujian ini biasany bersifat sinisme, misalnya jika kita datang telat maka Bos mengatakan, "Bagus ...".
Pujian ini juga biasanya berupa pujian bernada kritikan, misalnya, " Hebat, hari ini koq kamu bisa sesuai target, ngga kaya kemaren .. ".
Ada juga jenis pujian yg mengandung "maksud" tertentu, Misalnya kita sebenernya merasa sedang kusam karena kurang tidur, namun ada teman kita bilang, "Kamu cantik dech hari ini ..". Pujian belum berhenti sampai situ, ada kelanjutannya, "Nanti tolong bikinin kopi donk .. ".

Pujian yg tidak bermakna
Pujian ini dilontarkan orang hanya sekear iseng dan sama sekali tidak berkaitan dengan pekerjaan kita. Misalnya, " Ehhh , kamu terlihat beda hari ini", atau, "Kamu terlihat bagus dech pake baju ini". Menghadapi pujian yg tidak bermakna ini, cukup tampilkan senyuman manis.

Agar kita tidak terjebak dengan pujian yg menyesatkan, ada 3 hal yg harus kita lakukan. Pertama, kita harus jeli menyimak pujian yg datang. Cepat tanya pada diri kita sendiri, apakah benar pujian tersebut relevan dengan realitas yg ada. Jangan langsung telan. Kedua, Kita harus mampu menilai diri sendiri dengan kata lain harus peka terhadap pujian tersebut. Ketiga, lakukan cek ulang terhadap pujian yg datang. Untuk ini, kita harus memiliki human relation yg baik, sehingga teman-teman mau memberitahu kita apakah benar itu pujian yg relevan atau tidak.

Jika memang pujian itu relevan dengan prestasi kita, silakan nikmati. Namun jangan sampai terbuai, sombong dan lupa daratan karena sudah merasa puas.

No comments: