 Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir di usia 83, beliau berpesan kepada seluruh Pandu di dunia...
Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir di usia 83, beliau berpesan kepada seluruh Pandu di dunia...Jika  kamu pernah melihat sandiwara "Peter Pan", maka kamu akan ingat,  mengapa pemimpin bajak laut selalu membuat pesan-pesannya sebelum ia  meninggal, karena ia takut, kalau-kalau ia tak akan sempat lagi  mengeluarkan isi hatinya, jika saat ia menutup matanya telah tiba.
Demikianlah  halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum akan meninggal,  namun saat itu akan tiba bagiku juga. Oleh karena itu aku ingin  menyampaikan kepadamu sekedar kata perpisahan untuk minta diri …………..
Ingatlah, bahwa ini adalah pesanku yang terakhir bagimu. Oleh karena itu renungkanlah !Hidupku  adalah sangat bahagia dan harapanku mudah-mudahan kamu sekalian  masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu seperti aku.
Saya  yakin, bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk  hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan,  juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun dari kesenangan  bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah membuat dirimu lahir  dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih anak-anak, sehingga kamu  dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup, jika kamu kelak  telah dewasa. Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam  hatimu, betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang diciptakan oleh  Tuhan di dunia ini supaya kamu dapat menikmatinya !
Lebih baik  melihat kebagusan-kebagusan pada suatu hal daripada mencari  kejelekan-kejelekannya. Jalan nyata yang menuju kebahagiaan ialah  membahagiakan orang lain. Berusahalah agar supaya kamu dapat  meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada tatkala  kamu tiba di dalamnya. Dan bila giliranmu tiba untuk meninggal, maka  kamu akan meninggal dengan puas, karena kamu tak menyia-nyiakan waktumu,  akan tetapi kamu telah mempergunakannya dengan sebaik-baiknya. Sedialah  untuk hidup dan meninggal dengan bahagia. Masukkanlah paham itu  senantiasa dalam janji Pramukamu meskipun kamu sudah bukan kanak-kanak  lagi - dan Tuhan akan berkenan mengaruniai pertolongan padamu dalam  usahamu.
Temanmu,( Ditemukan diantara kertas-kertas Baden Powell sepeninggalnya, pada 8 Januari 1941 )